Senin, 25 April 2016

TITRASI KADAR ASAM ASETIL SALISILAT DALAM OBAT ASPIRIN MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA





Pedro (35)
Titania Az Zahra (36)
Vincentza Stevin Ber (37)

XI IPA 2
SMA Xaverius 1 Jambi

(oleh : Titania Az-Zahra)

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya penulis beserta kelompok mampu menyelesaikan tugas membuat laporan berjudul  “Titrasi Kadar Asam Asetil Salisilat Dalam Obat Aspirin Melalui Metode Titrasi Asam Basa” yang merupakan tugas kimia dari guru kimia kami di sekolah.
            Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada  Guru Kimia penulis yaitu Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan manfaat dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari laporan praktikum penulis ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum ini bermanfaat.

Jambi, 24 April 2016

Penulis
(oleh : Titania Az-Zahra dan Pedro)

Tujuan Penelitian
Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kadar asam asetil salisilat dalam tablet aspirin dengan metode titrasi asam basa serta membandingkan dengan kadar obat pada merek dagang.
(oleh: Titania Az-Zahra dan Pedro)


Manfaat Penelitian
Manfaat dari praktikum ini adalah memperoleh kadar asam asetil salisilat dalam tablet aspirin dengan metode titrasi asam basa serta membandingkan dengan kadar obat pada merek dagang.
(oleh: Titania Az-Zahra)

Teori Singkat
Titrasi adalah metode pengukuran kuantitatif untuk menentukan kadar suatu zat dalam larutan. Beberapa istilah yang digunakan dalam titrasi:
a.       Titrat:
Larutan yang akan diukur kadarnya (disebut larutan uji atau larutan sample/contoh atau analat). Larutan ini dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
b.      Titran
Larutan penguji telah diketahui kadarnya. Biasanya digunakan larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya. Larutan ini dimasukkan ke dalam sebuah buret.
c.       Indikator
Larutan penguji yang akan dipakai dalam titrasi untuk menentukan apakah suatu titrasi telah selesai. Dengan melihat perubahan warna indikator pada daerah Ph tertentu maka akan menjadi penunjuk bahwa larutan telah mencapai titik ekuivalen.

            Aspirin atau asam asetilsalisilat  ( asetosal C7H6O3 ) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik ( penahan rasa sakit atau nyeri minor ) , antipiretik ( terhadap demam ), dan anti-inflamasi ( peradangan ). Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia. 
            Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh Hippocrates yang menggunakan ekstrak tumbuhan willow untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan Bayer menjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini.
Aspirin adalah obat analgesic pereda nyeri. Aspirin mengandung asam asetil salisilat yang merupakan asam monoprotik. Aspirin dapat disintesis dari asam salisilat yang deasetilasikan dengan asetil klorida atau anhidrida asam asetat menurut reaksi berikut :
oleh : Titania Az-Zahra
Konsentrasi aspirin dapat ditentukan dengan titrasi dengan larutan NaOH 0,1M persamaan reaksi kimia sebagai berikut:
oleh : Titania Az-Zahra
 Titik ekuivalen ditandai oleh terjadinya perubahan warna larutan menjadi pink muda, dengan indikator pp, yang konstan selama satu menit. Kadar titran NaOH yang berlebih mengakibatkan terjadinya berikut:
oleh : Titania Az-Zahra
(oleh : Titania Az-Zahra dan Pedro)
Alat dan Bahan
oleh : Pedro
1.Tablet aspirin
2. Air mineral 600ml 
3. Tissue
4. Label
5. Lap 
6, Gelas plastik 5 buah 
7. Sendok 5 buah
8. Lumpang porselin 
9. Timbangan digital 
10. Erlemeyer 250 ml
11. Gelas ukur 
12, Etanol 95%
13. Hot plate
14. Pipet tetes
15. Indikator pp
16. Larutan NaOH
17. Burret


Metode Praktikum

1.  Foto atau catat kadar aspirin dalam kemasan
Oleh : Pedro
2.  Timbang sebutir tablet aspirin dengan menggunakan timbangan digital
Oleh : Pedro
3.  Tablet yang sudah ditimbang digerus dengan menggunakan lumpang porselin. Usahakan tidak ada perubahan massa antara tablet utuh dan yang telah digerus.
-------------------->
Oleh : Pedro
Oleh : Pedro
4.  Tablet yang telah digerus lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Oleh : Pedro
5. Siapkan alkohol sebanyak 250 ml, lalu masukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi tablet yang telah digerus.

Oleh : Vincentza
Oleh : Vincentza


 ----------->









6.  Kocok Erlenmeyer melawan arah jarum jam.
Oleh : Vincentza
7.  Panaskan erlenmeyer yang berisi tablet dan alkohol sampai volumenya kira-kira setengah dari sebelum dipanaskan.
Oleh : Pedro
Oleh : Pedro



 ------------>





 



8.  Tambahkan 5 ml air , aduk merata
Oleh : Pedro
Oleh : Pedro




 ------->









9.  Ambil 5 ml larutan tersebut, lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan 1 – 2 tetes BTB
Oleh : Vincentza


Oleh : Vincentza
     Ditambah
     <- + ->








Agar Menjadi
Oleh : Titania
10.  Titrasi dengan larutan NaOH 0.1025 M hingga berwarna hijau muda ( warna konstan, tidak berubah
Oleh : Pedro
Oleh : Titania



----------->
11.  Catat volume NaOH yang diperlukan
12. Ambil 5 ml larutan dan 5 ml air, lalu masukan pp 1-2 tetes
13. Titrasi dengan larutan NaOH 0.1025 M hingga berwarna merah muda/ pink ( warna konstan, tidak berubah)

              
Oleh : Pedro
Oleh : Pedro

---->











(oleh : Titania Az-Zahra, Pedro, dan Vincentza Stevin Ber)

Bagan Kerja
oleh : Titania Az-Zahra









Hasil Praktikum 
1. Larutan BTB
No
Tetes NaOH 0,1025 M
Volume NaOH
                                   Warna Titik Akhir Titrasi
1
25 tetes
1.25 ml
(oleh : Titania Az-Zahra dan Vincentza)

2.     Larutan Phenol Phtalein (PP)
No
Tetes NaOH 0,1025 M
Volume NaOH


                                  Warna Titik Akhir Titrasi
2
28 tetes
1.4 ml

(oleh : Titania Az-Zahra dan Vincentza)
Perhitungan
Dari hasil percobaan, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :  
  • Percobaan BTB

     Dari data berikut maka pertama hitung mol asamnya dengan cara :
    Setelah mencari mol asam, maka cari massa asam asetil salsilat dengan cara :
    Cari persen massa :  
      Cari persen yield dengan cara membagi massa teoritis lalu dikali 100% :
  • Percobaan Dengan PP
    Cara perhitungan sama dengan perhitungan BTB 








(oleh : Titania Az-Zahra dan Vincentza)
 Diskusi dan Pembahasan
 
Indikator BTB atau biru bromtimol dalam larutan asam berwarna kuning dan dalam larutan basa berwarna biru. Warna dalam keadaan asam disebut warna asam dan warna dalam keadaan basa disebut warna basa. Untuk mencapai kesetimbangan antara asam dan basa maka warna larutan yang dititrasi dengan BTB harus bewarna hijau muda. Sementara itu fenolftalein (PP) adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya. Mengubah indikator menjadi merah muda.
Dari praktikum yang dilakukan, diperoleh 0,1384956938 gram asam salisilat dari 0,15 gr tablet aspirin melalui uji titrasi asam basa menggunakan NaOH 0,1025 M . Sementara pada kemasan tertulis bahwa massa asam asetil salisilat adalah 100 mg atau 0,1 gr. Terdapat perbedaan massa asam salisilat yang terkandung dalam tablet antara hasil praktikum dan pada kemasan dimana hasil praktikum menunjukkaan massa asam salisilat yaitu 0,1384956938 gr dan massa dikemasan 0,1 gr sehingga persen yield yang didapat yaitu 138,4956938%.
 (oleh : Titania Az-Zahra dan Pedro)
 Kesimpulan

Aspirin yang berbentuk tablet tentu saja merupakan gabungan dari bahan-bahan lain selain dari asam salisilat. Dalam tablet terdapat filling agent sehingga bentuk tablet dapat terjaga. Berikut beberapa zat kimia yang sering digunakan dalam pembentukan tablet obat : saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas ( untuk memperbesar volume tablet ), { mucilage Gummi Arabici 10-20 % (panas), Solution Methylcelloeum 5 % ( zat pengikat agar tablet tak retak ) }, { Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar- agar, Natrium Alginat  ( zat penghancur agar tablet larut dalam perut ) } , { Talcum 5 %, Magnesii Streras, Acidum Strearicum ( zat pelicin agar tablet tidak lengket dengan kemasan ) }.
(oleh : Titania Az-Zahra dan Pedro)

Saran
1.      Dalam menimbang tablet aspirin diharapkan menimbang dengan akurat.
2.      Saat memindahkan larutan dari gelas ukur ke erlenmeyer diharapkan tidak tumpah.
3.      Saat memindahkan tablet aspirin ke erlenmeyer harus dilakukan secara hati-hati agar hasil percobaan akurat.
4.      Saat memanaskan larutan pastikan aspirin telah larut sempurna dengan alkohol.
5.      Saat meneteskan NaOH, perhatikan perubahan warna pada larutan. Jangan sampai NaOH yang diteteskan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
  (oleh : Titania dan Pedro)
 Penutup

Demikianlah laporan praktikum yang kami lakukan. Kami menyadari bahwa kami melakukan banyak kesalahan. Kesalahan yang kami buat merupakan proses pembelajaran yang kami sedang jalani. Kami mohon maaf kepada pembaca jika saja laporan kami banyak terjadi kesalahan. Kami juga memohon agar kesalahan-kesalahan kami diperbaiki sehingga dalam penyusunan laporan berikutnya menjadi lebih baik dari pada sekarang. Terima kasih kepada teman-teman dan guru pembimbing karena telah membantu sehingga praktikum ini dapat terlaksana dengan baik. Sekian terima kasih.
(oleh : Titania Az-Zahra dan Pedro)
Daftar Pustaka
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Baker, R.W et al. 2008. Chemistry 1 Laboratory Handbook. Sydney : School of Chemistry
(oleh : Pedro)