Laporan praktikum menentukan trayek pH dan warna dari indikator alami ekstrak kulit manggis

MENENTUKAN TRAYEK pH DAN WARNA DARI INDIKATOR ALAMI EKSTRAK KULIT MANGGIS

Anggota Kelompok:

1.) Pedro (35)

2.) Titania Az-Zahra (36)

3.) Vicentza Stevin Ber (37)

Kelas 11 IPA 2

SMA XAVERIUS 1 JAMBI

Jln.Marsda Abdurahman Saleh No.19 Jambi.

Kata Pengantar

                Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,atas rahmat dan karunia-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktikum kimia.Serta bisa membuat laporan ini ke dalam bentuk blog.

                Dalam proses penyusunan laporan ini kami banyak memperoleh  bbantuan dari guru pembimbing.Oleh Karena itu ,kami mengucapkan banyak berterima kasih terutama kepada Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan ,S.Si.,M.Pd, selaku guru pembimbing bidang studi Kimia.

                Kami sangat berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Mohon maaf jika terdapat kata-kata yang salah dalam penulisan di blog ini.Kami juga berharap di masa yang akan datang kami bisa membuat blog yang lebih sempurna.

Jambi,6 April 2016

Latar Belakang

                   Ada banyak larutan disekitar kita.Larutan tersebut dapat kit  identifikasikan ke dalam asam/basa  dengan menggunakan indikator asam basa.Selain dengan menggunakan kertas lakmus ,kita dapat menggunakan larutan indikator/ indikator alami.Salah satu dari indikator alami yang mudah di dapat yaitu kulit buah yang diekstrak ,kulit buah  yang kami gunakan dalam praktek ini adalah kulit buah manggis.Dengan menggunakan kulit manggis yang mudah didapat,kita dapat mengindentifikasi larutan yang ada disekitar kita.

Tujuan

                  Menentukan daerah trayek pH dan perubahan warna indikator alami ekstrak kulit manggis pada larutan uji asam ,netral,dan basa.

Manfaat

       Memperoleh pemahaman bahwa indikator dapat berubah warnanya dalam larutan asam,netral,dan basa sesuai dengan trayek pH nya masing-masing.

Teori Singkat 

                    Indikator asam basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa.Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan.Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator.Indikator yang umum dipakai adalah asam lemah dan secara umum ditullis dengan Hin.

                Larutan indikator akan terionisasi dalam reaksi kesetimbangan .

                                Hin   H⁺ (aq) +  In^- (aq)

                             Warna 1                     Warna 2

                Secara kualitatic,ketika indikator bereaksi dengan zat asam (mengandung H⁺ ) maka terjadi pergerakan kesetimbangan ke arah kiri  yaitu ke arah Hin sehingga warna yang ditampilkan adalah warna  I.Sementara jika In^- indikator bereaksi dengan zat basa [OH^-] maka kesetimbangan bergeser ke arah kanan .Warna indikator menjadi warna 2 yaitu In^-.

Metode

Alat dan Bahan :

ü  Sendok plastik (10)

ü  Gelas Aqua (10)

ü  Etanol (± 100 ml)

ü  Cuka botol  (yang kecil)

ü  Air Sabun ( ± 250 ml diaduk secara homogen)

ü  Air Aqua (1 botol = 600 ml)

ü  Air Hujan (± 250 ml)

ü  Tissue

ü  Label (Kasih nama sesuai untuk larutan uji )

ü  pH meter

ü  Blangko (indikator)

ü  Ekstrak kulit manggis yang sudah diekstrak.

ü  Kulit manggis (100 gr) dalam bentuk ekstrak.

                  

                           Sebelum diekstrak:

                                                                  ( Kulit buah manggis)

                                                                   Sesudah diekstrak:                                                        

                       (Ekstrak kulit manggis)

Larutan uji berupa :

ü  HCl    (3 sdm)

ü  CH₃COOH  (3 sdm)

ü  NaCl   (3 sdm)

ü  Al₂(SO₄)₃ (3 sdm)

ü  Na₂CO₃   (3 sdm)

ü  NaOH   (3 sdm )

ü  Ekstrak kulit buah manggis (3 sdm)

                                  Alat dan bahan 

                           

                     Cara Kerja

Hasil Pengamatan

Foto larutan uji dengan indikator:

           Larutan uji dengan indikator alami (kulit manggis)

Tabel Trayek Warna Dan pH

NO	Larutan Uji	Foto pH meter setiap larutan uji	Trayek (Asam/netral/basa)	pH	Warna setelah penambahan indikator
1	Hcl		Asam	1,3
2	CH3COOh		Asam	2,2
3	Nacl		Asam	4,4
4	Al2(SO4)2		Asam	3,5
5	Air Hujan		Netral	5,6
6	Ekstrak kulit manggis (indikator)		Netral	4,7
7	Air Mineral		Netral	6,7
8	Air Sabun		Basa	11,7
9	NaCO3		Basa	11,5
10	NaOH		Basa	14

Penghitungan Nilai Ka Indikator

Penghitungan Ka indikator dapat dengan menggunakan rumus persamaan :

 

Menggunakan persamaan di atas dilakukan kalkulasi sebagai berikut :

Berdasarkan hasil yang kita dapatkan diatas, maka rumusnya dapat di gunakan persamaan :

Maka Indikator Ekstrak Kulit Manggis adalah : 5,011872336 X 10^-6 .

Diskusi Dan Pembahasan 

Manggis yang merupakan buah dari daerah tropis dapat dimanfaatkan kulitnya sebagai indikator alami. Kulit manggis dapat digunakan sebagai indikator karena mengandung zat Pewarna yang disebut Anthosianin.

Warna yang ditimbulkan oleh Anthosianin tergantung dan tingkat keasaman (pH) lingkungan sekitar sehingga pigmen ini dapat dijadikan sebagai indikator pH. Pada dasarnya Antoshianin bewarna orange hingga merah.

Indikator kulit manggis lebih sesuai digunakan pada larutan asam karena perubahan warna dan warna larutan asam lebih bervasirasi dari pada warna larutan basa.

Nilai Ka indikator yang diperoleh dan hasil eksperimen menunjukan bahwa indikator merupakan asam lemah dengan Ka 5,011872336 X 10^-6.

Kesimpulan 

Berdasarkan hasil praktikum maka disimpulkan :

•  Trayek indikator alami dari ekstrak kulit manggis menunjukkan perubahan warna orange ke coklat tua.
•  Trakyek pH(perkiraan) 4,4~6,7.
•  Daerah di bawah pH 4,4 merupakan daerah asam, daerah di atas pH 6,7 merupakan daerah basa.
•  Ka yang diperoleh (metode pendekatan) = 5,011872336 X 10^-6.

Saran 

•  Sediakan gelas air mineral dan sendok plastik lebih.
•  Pastikan PH meter yang digunakan tidak basah ketika ingin digunakan kembali.
•  Perhatikan perbedaan warna larutan secara seksama agar tidak terjadi kesalahan.
•  Kulit manggis yang digunakan sebaiknya yang berwarna tua karena lebih mudah diolah. 

Kata Penutup

Demikianlah yang dapat Kami sampaikan. Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurang rujukan atau referensi yang Kami peroleh hubungannya dengan laporan penelitian ini. Kami banyak berharap kepada Ibu Elizabeth selaku guru pembimbing dan pembaca yang budiman untuk memberikan kritik saran yang membangun kepada Kami selaku Penulis. Semoga laporan ilmiah penelitian ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan para Pembaca.

 Daftar Pustaka

• Koemarudin, Omang. 2010. Ringkasan Kimia SMA Kelas 1,2&3. Jakarta Selatan: Cmedia
• Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Yogyakarta : Citra Media